Kamis, 07 Agustus 2014

03.26


                       


Dominasi Intel dan AMD di bidang prosesor memang tak dipungkiri. Kedua merek tersebut sudah jamak digunakan di semua komputer yang ada di seluruh penjuru dunia ini, tentunya termasuk di Rusia. Namun menurut berita terbaru dari media setempat, pemerintah Rusia saat ini tengah bersiapkan untuk mengganti semua komputer yang dijalankan dengan mikroprosesor x86 yang memang didominasi dengan Intel dan AMD, dengan prosesor lain. Yang menarik, Rusia akan menciptakan prosesornya sendiri dan bukan menggunakan chip dari Amerika Serikat tersebut.
Tidak ada keterangan resmi mengapa pemerintah Rusia ingin mengganti chip buatan perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut. Namun nampaknya keamanan menjadi alasan utama sehingga mereka memutuskan akan membuat chip sendiri. Berbagai isu penyadapan dan mata-mata yang dilakukan Amerika Serikat melalui produk teknologi mereka nampaknya menjadi lampu kuning bagi Rusia sehingga mereka harus meningkatkan kewaspadaan di segala bidang.
Chip baru itu sendiri kabarnya akan diproduksi oleh perusahaan bernama Baikal Electronics yang dikenal sebagai produsen superkomputer T-Platform. Pendanaan akan diberikan oleh perusahaan teknologi milik pemerintah Rosnano dan perusahaan pertahanan Rostec. Chip tersebut akan menggunakan model ARM seperti yang biasa digunakan di piranti mobile seperti smartphone dan tablet dan akan dibenamkan di semua komputer berbasis Linux, tentunya yang akan digunakan di seluruh kantor pemerintah dan fasilitas negara. Pemerintah Rusia sendiri empat tahun yang lalu pernah membuat pernyataan bahwa mereka akan beralih ke Linux dan meninggalkan OS Windows dan Mac.
Chip Baikal tersebut dikabarkan akan dibuat dalam 2 model, yakni Baikal M dan Baikal M/S dimana keduanya didesain dari arsitek prosesor ARM Cortex-A57 64-bit dan akan digunakan untuk menjalankan komputer pribadi dan microserver. Pemerintah Rusia dan lembaga pemerintahan di negara tersebut membeli sekitar 700 ribu PC dan 300 ribu server per tahunnya dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai $1.3 milyar. Sebagian besar prosesor yang menjalankan PC dan server tersebut adalah Intel dan AMD sehingga jika rencana tersebut terwujud, maka kerugian besar tentunya akan ditanggung Amerika Serikat. Rencananya, mikroprosesor Baikal tersebut belum akan mulai diproduksi hingga tahun depan sehingga ini bisa menjadi semacam ancang-ancang bagi produsen chip yang akan ditinggalkannya untuk menyusun strategi pemasaran lain.

0 komentar:

Posting Komentar